Sebanyak 14 korban yang meninggal dunia dalam peristiwa longsor di area pertambangan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (Polda Jabar).
Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan menyampaikan bahwa proses identifikasi dilakukan melalui kombinasi metode medis, pencocokan barang pribadi, serta verifikasi sidik jari. Seluruh jasad korban telah dipastikan identitasnya dan kemudian diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
“Tim DVI telah menyelesaikan proses identifikasi terhadap semua korban meninggal dunia. Langkah selanjutnya adalah penyerahan jenazah kepada keluarga,” ujarnya.
Proses rekonsiliasi dan identifikasi dipimpin langsung oleh Kabid Dokkes Polda Jabar, dengan dukungan dari Direktur RSUD Arjawinangun Cirebon, tim Inafis Polres, Tim AM dan PM dari DVI Biddokkes Polda Jabar, serta personel Dokkes Polresta Cirebon.
Identifikasi para korban mencakup lima tahapan utama, yaitu proses di lokasi kejadian (scene), pemeriksaan jenazah (post mortem), pengumpulan data keluarga (ante mortem), pencocokan data (rekonsiliasi), serta evaluasi akhir (debriefing).
Selain upaya identifikasi, pihak kepolisian juga memanggil sejumlah saksi yang dianggap mengetahui aktivitas di lokasi sebelum insiden terjadi. Di antaranya adalah tokoh pondok pesantren setempat, pekerja tambang, hingga sopir pengangkut material.
“Pencarian masih terus dilanjutkan hari ini. Sementara itu, korban luka-luka telah diperbolehkan pulang dari RS Sumber Hurip dan Puskesmas Dukupuntang untuk menjalani perawatan lanjutan di rumah masing-masing,” tambah Hendra.
Hendra juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama saat beraktivitas di sekitar wilayah rawan bencana. Ia menekankan pentingnya mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama. Ia turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban tewas dan berjanji bahwa proses evakuasi serta penyelidikan dilakukan secara maksimal.
Identitas Korban Meninggal Dunia:
RS Arjawinangun Cirebon:
Sukandra Bin Hadi (51) – Desa Girinata, Dukupuntang, Cirebon
Andri Bin Surasa (41) – Kelurahan Padabeunghar, Kabupaten Kuningan
Sukadi Bin Sana (48) – Kecamatan Astanajapura, Cirebon
Sanuri Bin Basar (47) – Desa Semplo, Palimanan, Cirebon
Dendi Irawan (45) – Kampung Sukasari, Desa Cimenyan/Bobos, Dukupuntang, Cirebon
Sarwa Bin Sukira (36) – Blok Pontas Kenanga, Kecamatan Sumber, Cirebon
Rusjaya Bin Rusdi (48) – Blok Beran Barat, Desa Beberan, Palimanan, Cirebon
Suparta Bin Supa (42) – Desa Kepuh, Palimanan, Cirebon
Rio Ahmadi Bin Wahyudin (28) – Desa Cikalahang, Dukupuntang, Cirebon
Ikad Budiargo Bin Arsia (47) – Desa Budur, Kecamatan Ciwaringin, Cirebon
Jamaludin (49) – Blok Lurah, Kecamatan Krangkeng, Indramayu
Wastoni (25) – Blok Lurah, Kecamatan Krangkeng, Indramayu
Toni – Desa Kepuh, Palimanan, Cirebon
RS Sumber Hurip:
Rion Firmansyah (28) – Gunung Santri RT 02 RW 05, Kelurahan Kepuh, Palimanan, Cirebon
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja dan pengawasan ketat di wilayah pertambangan. Semoga kejadian serupa dapat dicegah ke depannya melalui langkah pencegahan yang lebih ketat dan kepedulian bersama.
Komentar
Posting Komentar