PROBOLINGGO – Seorang wanita berusia 48 tahun bernama Asma, warga Desa Sumberduren, Kecamatan Krucil, Probolinggo, melaporkan insiden teror yang dialaminya ke Polres Probolinggo pada Kamis (29/5/2025).
Ditemani anak, menantu, serta kuasa hukumnya, Reza Ardena, Asma meminta perlindungan hukum setelah rumahnya dilempari bom ikan oleh orang tak dikenal. Teror ini diduga terjadi karena ia dituduh memiliki ilmu santet oleh sebagian warga sekitar.
Menurut Reza, kejadian bermula pada Kamis dini hari, saat rumah kliennya dilempar batu hingga kaca jendela pecah. Tak lama kemudian, pelaku melemparkan bom ikan yang menyebabkan kerusakan pada kursi, jendela, dan perabot rumah tangga.
"Beruntung bom tidak melukai Ibu Asma karena terhalang tembok. Namun secara psikologis, beliau sangat terguncang," jelas Reza.
Sebelum peristiwa tersebut, desas-desus mengenai santet yang dituduhkan pada Asma telah menyebar di lingkungan tempat tinggalnya. Reza meyakini tuduhan itu menjadi pemicu aksi kekerasan.
Selama ini, Asma tinggal bersama suami yang sedang sakit. Anaknya yang merantau di Bali segera pulang begitu mendengar kabar rumah ibunya menjadi sasaran teror.
Pihak kepolisian melalui Kasi Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanti, membenarkan adanya laporan dari pihak korban.
"Pengaduan sudah kami terima, namun motif pastinya masih dalam proses penyelidikan oleh Satreskrim," ujarnya pada Jumat (30/5/2025).
Pihak kepolisian akan memberikan informasi lebih lanjut setelah proses penyidikan berjalan.
Sumber: DAILY ZONE ID
Komentar
Posting Komentar