Aksi kriminalitas kembali mencoreng keamanan malam hari di Kota Medan. Kali ini, seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Anggi Putra Hartama Sijabat (33) menjadi korban begal saat melintasi Jembatan Pantai Bokek, Jalan Tanjung Selamat, Medan, pada Selasa dini hari (27/5/2025). Dalam insiden ini, korban harus merelakan sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi BK 4825 AKM miliknya dibawa kabur oleh para pelaku.
Tak hanya kehilangan kendaraan, Anggi juga mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya, seperti di tangan, siku, dan kaki akibat terjatuh saat mencoba menyelamatkan diri dari aksi kejahatan tersebut. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, waktu ketika sebagian besar warga tengah terlelap dan jalanan dalam kondisi sepi.
Kronologi Kejadian
Dalam keterangannya, Anggi menjelaskan bahwa dirinya memang biasa beroperasi sejak dini hari dan biasanya mangkal di sekitar Simpang Pemda. Namun, nahas menimpanya ketika secara tak sengaja berpapasan dengan empat orang pelaku yang sedang mengendarai dua unit sepeda motor.
“Waktu itu saya lagi melintas menuju Simpang Pemda. Tiba-tiba mereka mutar balik dan langsung menghadang saya di tengah jalan. Mereka ambil kunci motor saya, terus memepet sampai saya jatuh,” kata Anggi saat ditemui wartawan pada Rabu (28/5/2025).
Setelah terjatuh, Anggi langsung menyadari bahwa dirinya dalam bahaya dan kemungkinan besar menjadi sasaran begal. Tanpa pikir panjang, ia meninggalkan sepeda motornya dan lari menyelamatkan diri sambil berteriak minta tolong.
Upaya Pertolongan dari Warga
Teriakan Anggi berhasil menarik perhatian seorang pengendara sepeda motor lain yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Pengendara yang menggunakan motor RX King itu pun berupaya mengejar para pelaku yang kabur dengan sepeda motor korban. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
“Yang nolong saya itu pakai motor RX King, dia kejar para pelaku. Tapi yang dikejar pakai matic, anehnya malah nggak terkejar. Saya jadi curiga, jangan-jangan dia juga bagian dari komplotan mereka,” ungkap Anggi.
Meski tidak mendapatkan ancaman secara langsung dari para pelaku, namun keberadaan senjata tajam di lokasi kejadian menandakan bahwa pelaku siap melakukan kekerasan jika diperlukan. “Saya nggak diancam, cuma dipepet sampai jatuh. Tapi di lokasi ditemukan sebilah pisau, kemungkinan besar milik mereka,” tambahnya.
Tindak Lanjut Kepolisian
Setelah kejadian tersebut, Anggi langsung membuat laporan resmi ke Polsek Medan Sunggal. Kanit Reskrim Polsek Medan Sunggal, Iptu Budiman Simanjuntak, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Laporan sudah kami terima dan saat ini kami sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus pembegalan tersebut. Kami juga telah mengumpulkan beberapa bukti dari lokasi kejadian dan melakukan pengecekan terhadap rekaman CCTV di sekitar,” ujar Budiman.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di jam-jam rawan terutama di daerah-daerah yang minim penerangan. Kepolisian juga berjanji akan meningkatkan patroli malam di kawasan yang rawan kejahatan guna menekan angka kriminalitas jalanan.
Kekhawatiran Warga dan Komentar Netizen
Kejadian ini menambah deretan panjang kasus begal yang terjadi di Medan dan sekitarnya. Tidak sedikit warga yang merasa resah dengan maraknya aksi kriminal di malam hari. Beberapa warga menyuarakan kekhawatiran mereka melalui media sosial dan grup WhatsApp komunitas warga.
“Sudah sering kejadian di sekitar situ. Saya juga pernah nyaris jadi korban beberapa bulan lalu. Tolong dong pemerintah dan aparat keamanan bertindak tegas,” ujar salah satu netizen di media sosial.
Komentar lainnya datang dari sesama driver ojol yang merasa prihatin atas musibah yang dialami oleh Anggi. Banyak dari mereka yang mengusulkan agar para pengemudi ojol dibekali alat pertahanan diri atau diberikan akses untuk mengaktifkan panic button yang langsung terhubung dengan aparat keamanan setempat.
Perlunya Langkah Preventif
Kasus ini menegaskan pentingnya penerapan langkah-langkah preventif untuk menanggulangi kejahatan jalanan. Tidak cukup hanya mengandalkan respons aparat setelah kejadian, tetapi juga perlu upaya pencegahan yang sistematis. Pengawasan CCTV, lampu jalan yang memadai, hingga keberadaan pos keamanan aktif dapat membantu mengurangi risiko aksi kriminal.
Selain itu, komunitas ojol dan warga juga bisa berperan aktif dalam menjaga keamanan wilayah dengan membentuk grup patroli malam atau sistem informasi dini berbasis komunitas untuk mengantisipasi tindak kriminal.
Harapan Korban
Meski harus menanggung kerugian materi dan luka fisik, Anggi tetap berharap agar pelaku bisa segera ditangkap dan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Ia juga mengingatkan rekan-rekan sesama pengemudi ojol untuk lebih waspada dan tidak lengah saat menjalankan tugas di malam hari.
“Saya cuma berharap motor saya bisa kembali dan pelakunya tertangkap. Ke depan, semoga tidak ada lagi teman-teman ojol yang jadi korban,” ucapnya dengan nada harap.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi kita semua bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama. Dukungan dari masyarakat, kesiapsiagaan aparat, dan kebijakan yang tepat dapat menciptakan kota yang aman dan nyaman, tidak hanya di siang hari tetapi juga di malam hari.
Sumber: DAILY ZONE ID
Komentar
Posting Komentar