Ketegangan di Subang: Emosi Dedi Mulyadi Memuncak, 22 Suporter Persikas Diamankan

Sejumlah suporter Persikas Subang membentangkan spanduk bertuliskan “Selamatkan Persikas” dalam acara Nganjang Ka Warga edisi ke-9 di Desa Sukamandijaya.

Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, memperlihatkan sikap tegas dan emosional ketika menghadiri kegiatan "Nganjang Ka Rakyat" di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu malam (28/5/2025).

Kejadian itu bermula saat Dedi tengah menyampaikan pesan kepada masyarakat dan membantu seorang ibu pemulung serta dua anak kecil. Tiba-tiba suasana berubah ricuh akibat sekelompok orang yang meneriakkan yel-yel dan mengangkat spanduk bertuliskan penolakan terhadap dugaan penjualan klub sepak bola Persikas Subang.

Dengan nada tinggi, Dedi meminta agar spanduk diturunkan dan menegaskan bahwa acara tersebut bukanlah forum sepak bola, melainkan forum antara dirinya dan warga. Ia juga mengkritik keras tindakan para suporter yang dinilainya tidak memiliki empati terhadap penderitaan masyarakat kecil.

“Ini bukan tempatnya untuk orasi tentang Persikas. Hari ini, yang dibutuhkan warga Subang adalah pendidikan dan infrastruktur, bukan sepak bola,” ujarnya dengan nada tinggi.

Klarifikasi dan Penjelasan Melalui Media Sosial

Melalui akun Instagram pribadinya sehari setelah kejadian, Dedi menjelaskan bahwa kemarahannya dipicu oleh gangguan terhadap momen emosional saat dirinya berinteraksi dengan seorang ibu pemulung. Ia menilai tindakan demonstrasi tersebut sebagai cerminan hilangnya rasa empati terhadap kesulitan sesama.

Meskipun sadar bahwa kemarahannya bisa dianggap berlebihan, Dedi menegaskan bahwa mendidik masyarakat adalah prioritas utama dibanding menjaga citra atau elektabilitas politiknya.

Penanganan Polisi Terhadap Suporter

Sebagai respons terhadap kericuhan, aparat kepolisian mengamankan 22 orang suporter Persikas Subang yang terlibat. Mereka sempat dibawa ke Polsek Ciasem untuk pemeriksaan awal, sebelum dipindahkan ke Mapolres Subang untuk pendataan lanjutan. Sebagian besar telah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Kasatreskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun, menjelaskan bahwa tindakan ini diambil untuk menjaga ketertiban serta memastikan situasi tetap kondusif.

Respons Manajer Klub dan Bupati Subang

Manajer Persikas, Oom Abdurohman, belum memberikan pernyataan resmi terkait isu penjualan klub, namun berjanji akan memberikan klarifikasi dalam waktu dekat.

Sementara itu, Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, menyayangkan insiden tersebut. Ia menyatakan bahwa belum ada keputusan final mengenai penjualan klub dan dirinya telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan keberadaan Persikas, termasuk mencari sponsor baru. Namun, ia juga menekankan bahwa karena status klub sebagai entitas bisnis, pemerintah daerah tidak dapat menggunakan APBD untuk membiayainya.

“Persikas bukan lagi milik Pemkab, jadi kami hanya bisa membantu mencarikan sponsor. Tapi sejauh ini belum ada yang tertarik,” jelasnya.


Sumber: DAILY ZONE ID 

Komentar