BANGKALAN, DAILY ZONE ID — Senyum semringah menghiasi wajah Jamil Achmadi (38), warga Dusun Tlempok, Desa Katol Timur, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Betapa tidak, sapi miliknya bernama Bimo, jenis Simmental Cross, terpilih sebagai hewan kurban untuk Presiden Republik Indonesia, Presiden Prabowo.
Dengan nada bahagia, Jamil menceritakan proses awal ketika sapinya dilirik oleh pihak Sekretariat Negara (Setneg) untuk dijadikan hewan kurban presiden pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Awal Mula dihubungi Setneg
Awalnya, Jamil hanya diminta oleh petugas dari Dinas Perdagangan Kabupaten Bangkalan untuk mendata dan mengecek kondisi sapi-sapi miliknya. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa sapi miliknya akan masuk ke dalam daftar seleksi hewan kurban untuk Presiden RI.
Tak lama berselang, tepatnya pada Kamis (22/5/2025), Jamil dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai perwakilan dari Setneg. Karena khawatir akan penipuan yang marak, Jamil sempat mengabaikan dan menganggap hal tersebut sebagai candaan atau ulah iseng.
"Awalnya saya kira cuma orang iseng yang pakai nama Setneg. Ya sempat ragu juga, karena sekarang ini banyak modus mengaku-ngaku pejabat," ujarnya saat ditemui pada Rabu (28/5/2025).
Namun, keraguannya berubah menjadi keyakinan saat orang-orang yang mengaku dari Setneg dan pejabat dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) benar-benar tiba di rumahnya. Kunjungan tersebut dilakukan malam hari.
"Alhamdulillah ternyata benar. Mereka datang malam-malam ke rumah, dan langsung memuji sapi saya karena ukurannya sangat besar," lanjut Jamil.
Sapi Bimo Sesuai Kriteria Presiden
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter hewan, sapi Simmental Cross milik Jamil dinyatakan memenuhi semua persyaratan. Sapi Bimo memiliki berat 1.064 kilogram — jauh di atas standar minimum 800 kilogram yang ditentukan untuk hewan kurban presiden.
Proses negosiasi pun berlangsung. Awalnya, Jamil mematok harga sebesar Rp95 juta. Namun, setelah memperhitungkan Pajak Penghasilan (PPh) dan biaya pengiriman serta perawatan hingga hari H, akhirnya disepakati harga jual sebesar Rp90 juta.
"Harga itu sudah termasuk biaya perawatan dan transportasi hingga H-1. Sapi ini saya rawat sejak masih pedet sampai sekarang," kata Jamil bangga.
Perawatan dan Pola Makan Sapi Bimo
Jamil mengungkapkan bahwa sapi Bimo sudah ia rawat selama lebih dari dua tahun. Ia membeli sapi tersebut sejak kecil dan memberinya perawatan ekstra agar tumbuh sehat dan berbobot tinggi.
Dalam sehari, Bimo bisa menghabiskan:
-
1 karung rumput
-
Konsentrat tinggi protein
-
Ampas tahu
-
Dedak gandum
-
2 bak air ukuran 15 liter
"Konsentratnya saja sehari bisa habis Rp 50.000. Sapi ini makannya rakus sekali, tapi itu tandanya sehat," ujarnya.
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, kandang Bimo juga dilapisi alas karet dan dibersihkan rutin setiap hari.
"Saya pasang alas dari karet supaya tidak licin dan bersih. Kebersihan penting supaya sapi tidak stres atau terkena penyakit," tambah Jamil.
Peninjauan dan Kepuasan Pejabat
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Iskandar Ahadiyat, membenarkan bahwa pihaknya menerima kunjungan dari Setneg RI dan Dirjen PKH untuk meninjau langsung hewan kurban calon presiden.
"Mereka sangat puas melihat sapi Bimo. Kondisinya sehat, besar, dan sesuai standar. Makanya langsung deal saat itu juga," kata Iskandar.
Iskandar juga menambahkan bahwa perlakuan khusus memang diterapkan untuk hewan kurban presiden.
"Sapi kurban Presiden dirawat dengan perhatian khusus agar tetap tenang. Kondisi fisik dan mental hewan menjelang penyembelihan sangat menentukan mutu daging yang akan dibagikan ke masyarakat," terang dia.
Lokasi Penyembelihan dan Pembagian Daging
Nantinya, sapi Bimo akan dikirim ke Masjid Pragalba yang terletak di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Di sana, proses penyembelihan akan dilakukan sesuai syariat Islam pada hari Idul Adha, yaitu 6 Juni 2025.
Daging sapi akan dibagikan kepada masyarakat Bangkalan dengan sistem kupon agar distribusi lebih tertib dan merata.
"Penerima akan mendapatkan kupon yang dapat ditukar dengan daging kurban usai penyembelihan," ujar Iskandar.
Inspirasi untuk Peternak Lain
Kisah Jamil dan sapi Bimo menjadi inspirasi tersendiri bagi para peternak lokal di Bangkalan dan sekitarnya. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan perawatan maksimal, ternak lokal pun bisa memenuhi standar nasional bahkan untuk pemimpin tertinggi negara.
"Alhamdulillah, saya sangat senang. Sapi ini dibeli Presiden dan dagingnya bisa dinikmati masyarakat. Ini jadi semangat buat saya untuk terus beternak," pungkas Jamil Achmadi.
Sumber: DAILY ZONE ID
Komentar
Posting Komentar