Wali Kota Bandung, M. Farhan, kembali mengangkat wacana reaktivasi Bandara Husein Sastranegara. Usulan ini mencuat di tengah kabar bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus menggelontorkan dana besar untuk menanggung biaya operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka. Dana yang dibutuhkan per tahun mencapai sekitar Rp 60 miliar—bahkan dikabarkan bisa lebih besar lagi.
Dalam pernyataannya kepada awak media di Balai Kota Bandung, Farhan menyampaikan apresiasi terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, atas komitmennya dalam mengoptimalkan fungsi Bandara Kertajati. Meski demikian, Farhan mengisyaratkan bahwa beban anggaran yang ditanggung pemerintah provinsi untuk menjaga keberlangsungan operasional bandara tersebut sudah sangat membebani.
“Saya sangat menghargai Pak Gubernur. Sejak Februari saya sudah intens berdiskusi dengan beliau dan kelihatan jelas ada itikad baik untuk memaksimalkan Kertajati. Tapi sekarang mungkin sudah mulai terjepit,” ujar Farhan, Kamis (12/6/2025).
Farhan mengaku kembali menyuarakan gagasan untuk mengaktifkan kembali Bandara Husein Sastranegara. Bandara yang terletak di jantung Kota Bandung itu, menurut Farhan, masih sangat potensial dalam mendukung pergerakan pariwisata dan ekonomi warga Bandung Raya.
Namun, tak semua pihak mendukung usul tersebut. Farhan menuturkan bahwa dirinya pernah menerima tanggapan yang sinis dari tokoh tertentu ketika menyuarakan reaktivasi Bandara Husein. Ada anggapan bahwa bandara tersebut hanya memanjakan warga Bandung dan membuat mereka enggan beralih ke Kertajati.
“Saya sempat mendengar orang bilang, ‘Ah, Husein mah manjanya urang Bandung wae (warga Bandung saja).’ Jadi malas ke Kertajati,” kata Farhan.
Farhan pun menanggapi hal tersebut dengan tegas. Ia menilai bahwa justru lebih logis jika warga Bandung menggunakan Bandara Husein yang lokasinya jauh lebih dekat ketimbang harus pergi ke Kertajati, yang berjarak lebih dari 100 kilometer.
Respons dari pihak Pemprov justru mengejutkan. Farhan menyebut bahwa ada pihak yang mengusulkan agar Bandara Halim di Jakarta ditutup juga, jika Bandara Husein terus dipermasalahkan. Ia menilai pendekatan semacam ini tidak realistis dan hanya akan mempersulit mobilitas masyarakat.
Dalam pandangan Farhan, membuka kembali Bandara Husein justru dapat memberikan efek domino positif terhadap perekonomian Kota Bandung. Dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan yang menggunakan jalur udara langsung ke kota tersebut, sektor-sektor seperti perhotelan, kuliner, dan UMKM akan turut merasakan dampaknya.
“Kalau Husein dibuka lagi, maka pariwisata Kota Bandung bisa bangkit. Dan kalau sektor itu bangkit, maka Bandung Raya bisa jauh lebih sejahtera,” jelasnya.
Kendati demikian, Farhan tidak menutup mata bahwa reaktivasi Bandara Husein memerlukan kajian dan rencana strategis yang matang. Tidak bisa serta-merta dilakukan tanpa melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Ia pun mengkritisi strategi yang memaksa seluruh penerbangan diarahkan ke Kertajati. Menurutnya, kebijakan semacam itu justru mengabaikan fakta bahwa Bandung memiliki pasar penerbangan yang sangat besar.
“Penutupan Husein justru merugikan Bandung. Orang luar Bandung yang ingin ke sini sekarang harus turun di Halim, Jakarta. Siapa yang diuntungkan? Ya Jakarta, bukan Jawa Barat,” tambahnya.
Farhan juga menyebut bahwa saat ini, warga Bandung maupun wisatawan dari luar daerah lebih memilih jalur darat atau penerbangan melalui Halim daripada harus ke Kertajati. Hal ini membuktikan bahwa Kertajati belum benar-benar memenuhi ekspektasi sebagai bandara utama provinsi.
Ia mendesak agar pemerintah provinsi dan pusat duduk bersama menyusun strategi yang realistis dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sementara itu, Pemerintah Kota Bandung tetap berkomitmen untuk mendorong agar Bandara Husein Sastranegara bisa kembali dibuka dalam waktu dekat.
“Kuncinya ada pada kemauan politik dan akal sehat. Kami di Kota Bandung tetap pada posisi, Husein harus dibuka kembali,” pungkas Farhan.
Sebagai informasi tambahan, isu seputar transportasi dan infrastruktur di Jawa Barat kerap menjadi perhatian utama media. Kamu bisa membaca lebih banyak berita dan analisis seputar Bandung dan sekitarnya melalui blog DailyZoneID.
Komentar
Posting Komentar